PRABOWO PEMBAYAR UTANG TERBAIK WALAU DIFITNAH TENTANG KIANI KERTAS DAN MASALAH PELIK KEDAULATAN
Dapatkan link
Facebook
X
Pinterest
Email
Aplikasi Lainnya
Kanal Utama. Anda mungkin tidak percaya, atau kalau pendukung Jokowi pasti akan
bilang, halah yg nulis NAnik S Deyang. Baik, sebelum nulis, apa yang
saya tulis ini bisa di cek langsung ke dua orang. Satu mantan Dirut Bank
Mandiri ECW Neloe , dan satu lagi Mantan Dirut Bank Mandiri juga yang
sekarang menjadi Gubernur Bank Indonesia, Agus Mar…to Wardoyo.
Bahkan soal ketaatan Prabowo membayar utang ini pernah saya sampaikan
ke Dahlan Iskan , sebagai Menteri BUMN. Saya bilang ke Pak Dahlan ,
harusnya Pak Prabowo Subianto itu mendapat medali sebagai debitur Bank
BUMN yang paling patuh. Waktu itu Dahlan bilang ..”nanti saya kasih
penghargaan” katanya. Tentu Dahlan mengucapkan itu, sebelum mendukung
Jokowi.
Baik saya akan mulai cerita soal hutang Prabowo. Sekitar tahun 2002,
saya yang masih menjadi Pemimpin Redaksi sebuah majalah ekonomi,
mempertanyakan pada Pak ECW Neloe (waktu itu Dirut Mandiri) , mengapa
dia memberi pinjaman kepada Prabowo ( Prabowo saat itu berpatungan
dengan Jenderal Luhut Panjaitan), untuk membeli PT Kiani Kertas
(sekarang namanya PT Kertas Nusantara) milik pengusaha Bob Hasan, yang
mana saat itu perusahaan tersebut menjadi “pasien” BPPN.
Kenapa saya tanyakan, karena perusahaan itu tidak sehat , dan secara
keuangan juga berat, termasuk tidak memiliki cukup ketersediaan bahan
baku. Kemudian juga letak perusahaan itu di sebuah pulau di Kalimantan
Timur, yang secara bisnis tidak efisien, karena kalau ambil bahan baku
dari luar, biaya lebih mahal.
Berkali-kali saya ingin bertemu dengan Pak Neloe, seperti biasa, saya
ingin berdebat soal Kiani Kertas ini. Hingga suatu hari hampir tengah
malam, saya di tilpon Pak ECW Neloe . “Deyang saya sengaja tidak
tanggapi surat permintaan wawancara Anda, saya ingin bicara dari hati ke
hati dengan Deyang.
Ini bukan masalah saya memberikan kredit pada Prabowo, tapi ini
masalah keutuhan wilayah NKRI. Sebagai Dirut Bank milik Negara resiko
saya besar memberikan kredit pada Prabowo untuk mengambil PT Kiani
Kertas, tapi sebagai anak bangsa, saya tidak mau tanah air saya
sejangkal pun diambil asing,” kata Pak Neloe dengan nada amat sangat
serius.
Gaya saya yg biasanya arogan dan ngeyel kalau bicara dengan nara
sumber pun langsung luruh, saat Pak Neloe bicara NKRI. Saya kemudian
dengarkan cerita dari A-Z soal Kiani dari Pak Neloe. Kisah singkatnya
adalah sebagai berikut: Sudah lama Pulau di Kalimantan yg masuk
Kabubaten Berau (kalau salah mohon dibenarkan ejaannya), Kalimantan
Timur itu diinacar oleh Amerika untuk pangkalan perang AS. Ada tiga
tempat tepatnya yang di incar AS untuk pangkalan perang AS yaitu di
daerah Papua, Kepulauan Riau dan Pulau di Kalimantan ini. Tapi yang
paling diminati Amerika adalah Pulau di Kalimantan di Kabupaten Berau
ini.
Mengapa pulau di Kalimantan Timur (sekarang jadi lokasi pabrik PT
Kiani /PT Kertas Nusantara) ini sangat seksi dan membuat Amerika ngiler,
karena waktu itu pangkalan perang dia di Philiphina sudah habis.
Kemudian posisi ini juga sangat strategis, dan secara alamaih pantainya,
tanpa dibangun pun sudah langsung bisa untuk merapatkan dua kapal induk
milik AS yang super jumbo itu (tidak ada satu pun di dunia yg memiliki
pantai seperti ini) …kalau tidak salah ( Hazmi Srondol sudah menulis
kharakteristik pulau ini lebih detil lagi).
Nah , sekitar tahun 1994 , Pak Harto punya akal, bagaimana caranya
supaya Pulau di Kalimantan itu tidak dincar Amerika lagi, maka
dipanggilah pengusaha Bob Hasan yang juga sahabat Pak Harto, untuk
menyelematkan Pulau tersebut. Caranya Bob Hasan disuruh membangun
industri Pulp and Paper termodern di dunia di pulau itu. Tentu sebagai
pebisnis Bob keberatan, karena itu tadi bangun pabrik di tengah pulau ,
dengan bahan baku di luar pulau kan tidak efisien.
Pak Harto tidak kekurangan akal, Pak Harto pun minta pada Menhut,
kalau gak salah waktu Ir Hasrul Harahap, agar Bob Hasan diberi konsesi
HPH dan juga lahan untuk Hutan Tanaman Industri (HTI) di sekitar pulau.
Sedangkan agar membangun pabriknya tidak berat, Bob Hasan diberi
pinjaman dari dana reboisasi (DR) milik Dephut dengan bunga 0 persen.
Saya ingat waktu itu Bob tetap berat sebetulnya menjalankannya, namun
sebagi anak angkat Pahlawan RI, Gatot Subro, dan sahabat Pak Harto,
maka Bob Hasan pun menjalankan perintah Pak Harto untuk menyelamatkan
pulau tersebut, meski dia tahu tidak akan mudah nanti menjalankan
perusahaan tersebut. Mengingat loaksi pabrik di tengah Pulau.
Horee, akhirnya Bob Hasan bisa membangun pabrik modern di pulau
tersebut. Dan Pak Harto pun mulai tersenyum, karena bisa “NGAKALI”
Amerika. Artinya dengan pulau itu telah menjadi lokasi bisnis yang
dikelola swasta, menjadi alasan Pak Harto tdk melepaskan Pulau itu
dipakai Amerika. Malang buat Pak Harto, Amerika tahu akal-akalan Pak
Harto, Clinton sangat marah dan tersinggung , dan mulailah
goyangan-goyangan pada Pak Harto dimulai.
Dimulai dari krisis ekonomi, dimana operator penghancurleburan
dilakukan oleh Soros , sehingga rupiah kita ambruk terpersok pada lubang
yang dalam , dan semua konglomerat yg selama puluhan tahun tdk
melakukan hedging pada hutang luar negerinya (Dolar) ikut ambruk semua.
Hancur lebur ekonomi Indonesia, dan Pak Harto pun dijungkalkan lewat
kerusuhan Mei , yg kalau orang waras berfikir sebetulnya itu bukan
gerakan Mahasiswa, tapi sebuah gerakan yg dilakukan pihak tertentu
dengan menggunakan Mahasiswa dan masyarakat. Itu bukan gerakan
reformasi, tapi gerakan si Raksasa itu menjungkirkan orde baru, Pak
Harto dalam hal ini.
Pak Harto terjunggal, Bob Hasan sebagai kroninya termasuk yg ikut
dijungkalkan, bahkan akhirnya dicari kasus sepele, hingga Bob Hasan pun
di buang (di penjara ) di Nusa Kambangan.
Bersamaan dengan dikandangkannya Bob Hasan di penjara Nusa Kambangan,
tentu bisnis Bob Hasan yg sudah kehantam krisis , makin porak poranda.
Semua perusahaan Bob Hasan termasuk Kiani, menjadi jaminan utangnya, dan
dimasukkan ke BPPN (Badan Penyehatan Perbakan Nasional).
Tahun 2002 , Bob Hasan yang waktu itu masih di penjara Nusa Kambangan
, mendapat kabar bahwa perusahaannya yg menjadi pasien BPPN ditawar
tinggi oleh JP Morgan. Otak Bob langsung jalan, ia tidak mau Pulau itu
jatuh ke tangan asing, maka Bob menghubungi orang yg sangat mencintai
Indonesia, orang tersebut adalah Prabowo Subianto. Sayang Prabowo tidak
punya uang , maka Bob menghubungi orang yg setipe dengan Prabowo yg juga
sangat nasionalis, orang tersebut adalah kawan dekat Gus Dur dan Juga
Megawati, yaitu Dirut Mandiri, ECW Neloe.
Gayung bersambut, Neloe bersedia memberi pinjaman kepada Prabowo,
untuk membeli Kiani dari BPPN, agar tidak jatuh ke perusahaan Asing
yaitu JP Morgan. Meski dipinjami Bank, Prabowo tetap harus menyediakan
uang sekitar 30 persen dari harga PT Kiani, dan saat itu Prabowo
mengajak Luhut Panjaitan yang terlebih dahulu sudah terjun sebagai
pebisnis.
Oke, akhirnya Bank Mandiri menyetujui pemberian pinjaman ke Prabowo
dan Luhut, dan saat itu untuk membeli PT Kiani diberi pinjaman sekitar
1,8 T (tahun 2002).
Setelah di tangan Prabowo , tentu tidak mudah membenahi perusahaan yg
selama tiga tahun (selama di BPPN) hampir tidak bertuan ini. Belum lagi
masalah bahan baku , dimana hutan tanaman industri yang dipakai sudah
tidak bisa mengejar kebutuhan , padahal Prabowo bersikukuh tidak mau
memakai bahan baku hutan alam , maka yang dilakukannya adalah dengan
mengimpor bahan baku dari luar negeri. Tentu ini sangat mahal biayanya.
Prabowo juga harus berjibaku untuk melakukan renegosiasi dengan para
supplier berupa hutang peninggalan dari manajemen lama, saat membangun
pabrik tersebut, dan mengoperasikannya. Prabowo juga terus bertahan
untuk tidak mengurangi karyawan di perusahaan itu.
Dalam kondisi yang amat sangat sulit tetap mengoperasikan perusahaan
itu, dengan bahan baku yang harus impor, dan karyawan yang terus
dipertahankan dalam jumlah banyak (1500 orang), ternyata di internal
manajemen perusahaan terjadi konflik antara Prabowo dan Luhut. Kabarnya
Luhut ingin menguasai perusahan tersebut. Saat konflik dengan Luhut
terjadi, dalam waktu bersamaan muncul masalah di Bank Mandiri, yaitu ECW
Neloe sebagai Dirut Bank Mandiri digoyang dengan kasus pemberian kredit
untuk pembelian asset Domba Mas .
Neloe digoyang saat awal pemerintahan
SBY ( ini ada cerita sendiri , tapi karena gak berkait langsung dengan
Prabowo sy tidak ceritakan).
Ketika mulai ramai pemberitaan, bahwa Neloe akan dilengserkan bukan
hanya pada kasus pemberian kredit pada grup Domba Mas Medan, tapi juga
pada masalah pemberian kredit pada Prabowo untuk membeli PT Kiani
Kertas, Neloe pun buru-buru memberitahu Prabowo untuk segera membayar
hutangnya, agar Prabowo terkena masalah hukum. Neloe yang waktu itu
belum dijebloskan ke penjara dalam kasus pemberian kredit ke Domba Mas,
awal tahun 2005 akhirnya bertemu empat mata dengan Prabowo.
Diceritakan oleh Neloe, awalnya karena sering dengar cerita dari
teman-temannya soal temperamentalnya Prabowo, ia agak ngeper juga harus
berhadapan dengan Prabowo untuk menagih utang plus bunga yang kala itu
dari 1,8 dan sudah meningkat plus bunganya menjasi Rp 2,2 T. Bahkan saat
masuk ke ruangan, Neloe sempat berkeringat dingin, namun Neloe juga
ingat bahwa beberapa kali ia bertemu Prabowo , Prabowo orang yang
memiliki sikap ksatria dan jujur, serta humanis yang diwariskan dari
ibunya.
Nah saat masuk di suatu ruangan dan bertemu hanya empat mata itulah,
Prabowo setelah bersalaman dan mengucapakan salam, kemudian menanyakan
berapa jumlah utangnya (PT KIANI) plus bunga yang harus dibayar. Karena
tidak menyangka Pak Prabowo langsung menanyakan jumlah utang , maka
otomatis Neloe tidak hafal, kemudian ia keluar ruangan untuk menanyakan
pada direksi Bank Mandiri yang menunggunya di luar. Kemudian Neloe masuk
lagi ke ruangan membawa catatan lalu menyebutkan jumlah utang tersebut,
plus bunga .
Dalam kesempatan itu ECW Neloe menawarkan hair cut atas
utang 2,2 triliun tersebut. Apa yang terjadi?? Prabowo mengatakan, “
Baik Pak hari ini juga akan saya bayar cash dan tidak usah di hair cut.
Saya tidak mau membebani Negara dengan saya mendapat hair cut” ujar
Prabowo .
Neloe tercekat dalam diam, ia seperti mimpi, bagaimana dia
yang sudah 35 tahun menjadi bankir malang –melintang hingga luar negeri,
selalu sulit menagih utang pada debitur kakap , dan biasanya kalau toh
mau bayar utang minta restrukturisasi hingga puluhan tahun, dan juga
minta hair cut, kok ada pengusaha yang bernama Prabowo Subianto ini
membayar cash hutang ke Mandiri 2,2 T, tanpa mau diberi potongan bunga.
Bagaimana saya bisa menceritakan perisitiwa di atas sangat detail,
karena tanpa sengaja , ketika Pak Neloe sudah dipenjara tahun 2006 (
terkait kasus pemberian kredit ke Domba Mas) di LP Cipinang , saat saya
kunjungi beliau bercerita hal di atas.
“ Selama saya menjadi bankir itu
perisitiwa langka yang pernah saya alami. Saya tidak tau dari mana Pak
parbowo bisa punya uang cash demikian banyak saat itu. Dan aneh ketika
semua orang ngemis minta hair cut, Pak Prabowo tidak mau ditawari hair
cut. Deyang, saya mau bilang dia pembayar hutang terbik di Indonesia,
mungkin malah di dunia,’ kata Pak Neloe saat itu.
Lucunya Kejaksaan yang tadinya akan menambah beban tuntutan ke Neloe
berkait dia member i kredit ke Prabowo untuk membeli PT Kiani Kerta ,
menjadi mentah, karena tidak mengetahui bahwa semua hutang PT Kiani
Kertas sudah selesai sejak awal tahun 2005. Saya pun sempat
mengkonfirmasi ke Dirut Mandiri pengganti ECW Neloe kala itu, Agus Marto
Wardoyo, dan benar hutang Prabowo ke bank pemerintah sudah selesai.
Dalam soal hutang ke bank pemerintah bandingkan dengan mereka yang
bersama Capres sebalah sana plus konglomerat di belakangnya, ada yang
pernah di black list bank pemerintah karena ngemplang, ada yang bohongi
obligasi pemerintah, dan ada yang nunggak hutang mega besar yang minta
restruktuisasi hingga 14 tahun dan masih minta potongan utang.
Oh ya pertanyaannya dari mana Prabowo bisa membayar duit cash ke Bank
Mandiri di awal tahun 2005 itu, baru belakangan ini saya tahu, karena
saya bisa bertanya langsung ke Pak Prabowo, ternyata dari menjual
beberapa perusahaan minyaknya di luar negeri.
Setelah membayar utang , Prabowo yang mulai “tidak rukun “ dengan
Luhut terus berjibaku mempertahankan perusahaan yang terus merugi itu.
Tahun 2011, lewat konspirasi jahat (saya tidak mau menyebut siapa
dibalik konspirasi itu), Prabowo digugat seseorang yang mengajak para
kreditor (para supplier PT Kiani) . “Tahun 2011 itu sebagai tahun yang
berat bagi saya, saya sudah hampir nyerah, ada orang yang menggerakkan
para supplier untuk mempailitkan saya atas utang PT Kiani. Tujuannya
pokoknya saya harus dimiskinkan ,” kata Prabowo suatu kali.
Jadi hutang yang selama ini di share kemana-mana seolah itu hutang
Prabowo , itu sebetulnya hutang PT Kiani Kertas yang sebetunya tidak ada
masalah, karena itu hutang pada supplier (bukan hutang ke lembaga
keuangan atau bank), hutang yang disrbut mencapai 14 T itu sebetulnya
hutang berjalan, dan tidak akan muncul ke permukaan, bila saat itu tidak
ada dalang yang berusaha mempailitkan Pak Prabowo ke Pengadilan.
Hutang
perusaahan itu bukan saja terjadi pada PT Kiani, semua perusaahan di
muka bumi ini pasti punya hutang, mau yang konglomerat nomer wahid
sampai ke perusahaan seperti mliki saya yang ecek-ecek pasti punya utang
perusahaan. Perusahaan saya misalnya punya utang cetak, tapi bukan
utang pribadi saya. Utang cetak saya itu saya bayar dari tagihan media
yang terjual .
Jadi saya juga gak perlu ragu atau takut dengan utang
perusahaan saya, karena jumlah utang perusahaan saya yang berjalan sama
dengan atau lebih besar dari piutang perusahaan saya ke agen.
Mudah-mudahan setelah penjelasan ini paham, bisa membedakan hutang
pribadi dan hutang perusahaan. Lha coba tanya saja sama PT Indofood
Salim, memangnya perusahaan itu gak punya utang, tetap punya utang
besar.
Nah, pertanyaannya mengapa PT Kiani /Kertas Nusantara bisa
dipailitkan? Ya namanya perusahaan merugi , pasti ada telat-telatnya
membayar ke suplier, apalagi Prabowo menomboki perusahan itu dari
kantong pribadinya (diambil dari perusahaan lain). PAdahal kalau Prabowo
mau menjual perusahaan itu, karena memang sudah lama diincar asing,
Prabowo mungkin bisa membangun lagi 20 perusahaan baru.
Tak hanya itu, Prabowo mungkin bisa dengan mudah memenangkan partai
Gerindra , karena punya duit luar biasa besar sehingga bisa mendanai
partai secara maksimal, sehingga mesin partainya bisa jalan. “Masak saya
jual ke asing, lha saya saja habis-habisan selama ini
mempertahankannya,” katanya dengan suara pelan.
Balik ke masalah dipailitkan tadi, dalam beberapa kali sidang kubu
Prabowo hampir dipastikan kalah, karena waktu itu ada tekanan yang kuat
ke penegak hukumnya. Namun di injury time, para penegak hukum itu berani
melawan keadaan, dan mereka mengikuti hti nuraninya, hingga kospirasi
jahat itu TIDAK BERHASIL MEMPAILITKAN PRABOWO (Suatu saat saya akan
bercerita detik-detik menegangkan hingga hakim berani memutuskan Prabowo
yang menang, padahal dibawah tekanan yang hebat).
Prabowo di tahun 2011, itu akhirnya diputus tidak bisa dipilitikan,
dan hutang 14 T itu bisa direstrukturisasi salaam 20 tahun. Namun bukan
Prabowo kalau dia pengecut tidak membayar utang, hingga saat ini hutang
tersebut, hanya tinggal 8 T, padahal keputusan pengadilan itu
membolehkan Prabowo menyicil ke para supplier hingga 20 tahun.
Tahun 2011 yang hampir menjadi tahun kemiskinan bagi Prabowo (bila
berhasil dipailitkan), namun di tahun itu pula Allah SWT, tiba-tiba
menghadiahi rezeki yang luar biasa besar pada Prabowo.
Di lahan HTI yang
merupakan anak perusahaan PT Kiani tersebut, tanpa diduga ditemukan
kandungan batubara yang memiliki cadangan konon bisa hingga di atas 50
tahun. Saking hebatnya rezeki yang diberikan oleh Allah SWT, konon hanya
5 cm dari permukaan tanah (tanpa dikeduk ) batau bara tersebut sudah
bisa diambil. Dan kekayaan yang diberikan Allah SWT itu baru sebagian
kecil diambil Prabowo , sebagian besarnya masih belum di eksplorasi .
Demi untuk membiayai Nyapres dan sebagian untuk menjalankan perusahaan ,
Prabowo sempat akan menjual sebagaian konsesi lahan batu baranya
tersebut, namun lagi-lagi sat transaksi akan terjadi ada pihak-pihak
yang menghalangi pada konglomerat yang akan membeli sebagain lahan
Prabowo tersebut. Tentu tujuannya untuk menghambat Prabowo menjadi
Presiden.
Nah , jadi kalau hutang PT Kiani yang kini tinggal 8 T, disbanding
dengan asset batu bara Prabowo (anak perusaahan PT Kiani) mencapai
puluhan bahkan ratusan Triliun nilainya, apalah artinya, jadi gak jadi
Presiden , Prabowo tetap kaya dan bisa membayar utang yg secuil
dibandingakn dengan asset perusahaan itu.
Soal karyawan yang disebut-sebut mogok atau gak dibayar, mari saya
beberkan sekalian. Sejak gonjang-ganjing tahun 2011 tersebut ( perusahan
dipailitkan) , operasi perusahaan tidak penuh, hanya 10 persen saja.
Yaitu hanya untk menjaga mesin, namun meski perusahaan tidak berjalan
atau hampir tidak berjalan karena kelangkaan bahan baku, Prabowo tetap
mempertahankan , tidak mengurangi. Bisa dibayankan 1500 orang yg mohon
maaf sebetulnya nganggur itu terus dibayar Prabowo sekitar 13 miliar
tiap bulan . Dari mana mereka dibayar, dari kantong pribadi Prabowo.
Nah, ketika saat itu bersamaan Prabowo harus mengeluarkan uang yang
juga harus besar, sempat terjadi kelambatan pembayaran, dan kelambatan
(yg sekarang sudah mulai diselesaikan) itu kemudian dibesar-besarkan
media pendukung sebelah sono lantaran Prabowo tidak membayar
karyawannya.
Coba kalau media yang memberitakan itu waras , mustinya
justru menceritakan, mana ada pengusaha (termasuk bos para wartawan itu)
membayar karyawan selama tiga tahun, padahal perusahaan itu hampir
tidak operasional (hanya 10 persen oparasionalmya). Orang “nganggur”
dibayar kok malah Pak Prabowo masih dihujat. Bahwa memang sempat ada
demo, itu lantaran sempat ada yg mengosok , dan yg demo besarnya tidak
sampai 100 orang. Namun sekarang mereka semua malah medukung Pak Prabowo
menjadi Presiden.
Setelah Pilpres, jadi atau tidak jadi presiden, saat konsesi batu
baranya Prabowo sudah dijual atau di eksplorsi, maka PT Kiani/Kertas
Nusantara akan investasi besar-besan utk menanam hutan tanaman indutri (
umur tanaman 8 tahun), dan selam menunggu itu dari uangnya, Prabowo
akan mengimpor sementara bahan baku. Jangan lupa PT Kertas
Nuasntara/Kiani itu dulu dibangun Bob Hasan sebagai perusaahn pulp dan
kertas termodern di dunia, bahkan salah satu mesinnya langsung bisa
mencetak wall paper.
Jadi kalau ada yang bilang Prabowo jadi Presiden harus mikir utang,
saya hanya mengatakan, semoga manusia-manusia bicara seperti itu tidak
terus diberi kebodohan oleh Allah SWT. Bagaimana dia akan mikir, habis
Pilpres ini konsesi lahannya yang mengandung batu bara luar biasa akan
jadi rebutan investor mana pun. ( Sekali lagi, jadi atau tidak ia
presiden), karena investor selama ini menahan diri, menunggu hingga
Pilpres selesai, Pak Prabowo tetap punya uang besar dari penjualan
konsesi batu baranya atau bisa menjual batu bara dari eksplorasi yang
akan dilakukan dari lahannya.
Semoga dengan tulisan yang saya buat
sambil ngantuk dan nahan masuk angin berat ini , dan cukup menyita waktu
saya , ada manfaatnya. Terimakasih.
Info Aktual . Jakarta – Menurut penilaian Fadel Muhammad, Politikus senior Partai Golkar bahwa partainya tak solid memberi dukungan terhadap pasangan Joko Widodo dan Ma’ruf Amin pada Pilpres 2019 yang akan datang. Bahkan, internal Golkar rawan perpecahan akibat tak dipilihnya kader Golkar sebagai Cawapres oleh Jokowi. “Kita lihat bulan depan, (situasinya) agak rawanlah. Akan dibahas di rapat kerja bulan depan,” papar politikus senior partai Golkar itu, di sela gladi resik penobatan sebagai Guru Besar Universitas Brawijaya Malang. Sambung Fadel lagi, memang Partai Golkar telah menentukan pilihan pada kubu Joko Widodo namun penentuan itu setelah dalam sekian upaya agar Ketua Umum Golkar dapat dipilih sebagai wakil presiden, pendamping Joko Widodo pada pilpres 2019 yang akan datang. “Kita sebenarnya mengharapkan, berusaha agar Partai Golkar yang diambil sebagai Wapres. Kita bikin gerakan besar-besaran ke daerah-daerah yang ongkosnya juga mahal, supaya ketua umum Golk...
Harian press . Komisaris Jenderal Moehammad Jasin juga menjadi sosok yang sangat berpengaruh di lingkungan Kepolisian Republik Indonesia (Polri). Dulu Jasin dan Pasukan Polisi Istimewa berperan sangat besar dalam pertempuran Surabaya November 1945. Salah satunya keberaniannya menerobos desingan peluru musuh guna menghentikan tembak menembak. Jasin juga yang membentuk Brigade Mobil (Brimob) atas penugasan dari Kapolri Jenderal Raden Said Soekan to Tjokrodiatmodjo. Dia kelak diangkat menjadi bapak Brimob. Ketika itu, tugas utamanya adalah mengatasi ancaman keamanan dan ketertiban, salah satunya menghadapi Agresi Militer Belanda yang berlangsung hingga dua kali, serta teror pemberontakan Angkatan Perang Ratu Adil (APRA) di Bandung, dan terakhir melakukan pengamanan jalan di wilayah Jawa Barat dari ancaman gerombolan DI/TII. Jasin terus berkiprah di polisi hingga menjabat pangkat Komisaris Jenderal. Ada kisah menarik bagaimana Jasin merasa sangat terharu. Panglima Leg...
Harian Press . “Prabowo inherits all his warrior spirits directly from his ancestors. He is the son of Sumitro Djojohadikusumo. He is the grandson of Margono Djojohadikusumo. They are well known figures in Indonesia. As we know that Sumitro Djojohadikusumo, Prabowo’s father, is the prominent figure in economic development. He is first son of 3 siblings. Sumitro Djojohadikusumo has two little brothers. They are Subianto Djojohadikusumo and Sujono Djojohadikusumo”. Sugiono knows exactly about the family of Djojohadikusumo since he was the private assistance of Prabowo himself. Subianto and Sujono were died as heroes during the Lengkong incident in 1946. The incident was started with the disarmament by Japanese army right after the proclamation of Indonesia. Suddenly the rifles that handed to Japanese army were taken back because they heard the gunshot without knowing the source the gunshot and it was considered as threaten by Japanese army. Shootout can’t be av...
Komentar
Posting Komentar